Selasa, 21 Mei 2019

Kesenian Kacapi Suling

KACAPI SULING


SEJARAH KACAPI SULING
            Dari  buku yang saya baca, kesenian Kacapi Suling adalah kesenian kalangenan yang berasal dari perkembangan kesenian Tembang Sunda Cianjuran. Seperti telah digambarkan, bahwa jauh sebelum terwujudnya lagu lagu Panambih Cianjuran dalam pagelaran Cianjuran ditampilkan instrumentalia Kacapi Suling dikala istirahatnya juru Mamaos yang kemudian di sebut lagu ekstra. Lagu-lagu ekstra tersebut diambil dari lagu-lagu tradisi yang lazim dimainkan dalam gamelan pelog/atau gamelan Degung yang ber sekar tandak.
            Lagu-lagu ekstra yang pada mula nya instrumentalia tersebut kemudian diberi lirik lagu untuk dinyanyikan, maka terwujudlah lagu-lagu Panambih Cianjuran. Lagu-lagu Panambih Cianjuran itulah yang kemudian menjadi lagu-lagu dalam rekaman Kacapi-Suling secara instrumentalia. Selain lagu-lagu Panambih dalam Cianjuran lagu-lagu Degung klasik pun banyak yang dijadikan lagu dalam instrumentalia Kacapi-Suling.
            Sejarah mencatat kesenian ini sudah sangat dikenal sejak awal abad 19. Saat Bupati Cianjur yakni RAA Kusumaningrat (memimpin 1834-1864) sering membuat Mamaos (seni tembang Sunda/Cianjuran), dan instrumen Kacapi Suling kerap digunakan sebagai pengiringnya.
PENAMAAN KESENIAN KACAPI SULING
            Kesenian kacapi suling dahulunya di modifikasi dari kesenian Tembang Sunda Cianjuran yang di pecah hanya pemain kecapi dan suling nya saja. Dan simple saja dinamakan sesuai pemain dan alatnya Kacapi Suling.
BENTUK PERTUNJUKAN
            Sesuai dengan namanya, kesenian ini hanya berbentuk instrumentalia duet alat musik sunda (waditra) Kacapi dan Suling. Kesenian kacapi suling sudah tak lazim lagi di kalangan masyarakat, kesenian mandiri yang hanya ber anggotakan 2 orang ini adalah suatu jenis seni pertunjukan dalam kenyataannya langka sekali dotemukan. Namun seiring berjalan nya waktu kesenian ini tak hanya dimainkan oleh 2 orang, bisa di dukung oleh Kecapi Rincik, Biola dan lainnya.
            Penyajian instrumentalia, Kacapi Suling dalam pagelaran baru dapat ditemukan dalam pagelaran Sendratari, Gending Karesmen, Tembang Sunda Cianjuran, dan Degung. Dalam pagelaran-pagelaran tersebut tampilnya duet Kacapi Suling secara instrumentalia mempunyai fungsi lain.
            Dalam sendratari Kacapi Suling berfungsi sebagai musik pengiring tarian. Dalam Gending Karesmen Kacapi Suling berfungsi sebagai musik ilustrasi gambaran suasana. Dalam Cianjuran berfungsi hanya untuk mengisi waktu atau pembukaan dan penutupan acara pagelaran Cianjuran.
            Sedangkan dalam acara Degung, terutama dalam acara pesta hajatan keluarga, hanya sebagai selingan agar tidak bosan mendengarkan musik degung; itu pun jika kebetulan gamelan Degung yang digunakannya ditambah dengan kacapi siter.
            Yang menjadi perbedaan kesenian Kacapi-Suling dan Tembang Sunda Cianjuran yaitu hanya dari bentuk penyajian nya saja. Di Kacapi-suling itu tidak menggunakan sekar/vocal. Begitu pun sebaliknya di Tembang Sunda Cianjuran itu memakai vocal untuk mengirini keseniannya.
KEBERADAAN KESENIAN KACAPI SULING.
            Setelah kita tau sejarah kesenian ini. Kita tau bahwa kesenian Kacapi Suling ini awalnya mula berasal dari daerah Cianjur. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kesenian Kacapi-Suling ini tak hanya ada di Cianjur. Sudah banyak yang mempopulerkannya di daerah daerah jawa barat. Maka dari dari itu kesenian ini sudah tak lazim di kalangan masyarakat jawa barat, dan sunda. Dan juga di Indonesia.


Penulis           : Ahmad Putra Winengku
Nim                : 18123095
Sumber materi : DRS. ENIP SUKANDA. 1996.  KACAPI SUNDA. Direktoriat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung.
Sumber dokumentasi :
manuskripkesunyian.wordpress.com

commons.m.wikimedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar