KACAPI SULING
SEJARAH KACAPI SULING
Dari
buku yang saya baca, kesenian Kacapi Suling adalah kesenian kalangenan
yang berasal dari perkembangan kesenian Tembang Sunda Cianjuran. Seperti telah
digambarkan, bahwa jauh sebelum terwujudnya lagu lagu Panambih Cianjuran dalam
pagelaran Cianjuran ditampilkan instrumentalia Kacapi Suling dikala
istirahatnya juru Mamaos yang kemudian di sebut lagu ekstra. Lagu-lagu ekstra
tersebut diambil dari lagu-lagu tradisi yang lazim dimainkan dalam gamelan
pelog/atau gamelan Degung yang ber sekar tandak.
Lagu-lagu ekstra yang pada mula nya
instrumentalia tersebut kemudian diberi lirik lagu untuk dinyanyikan, maka
terwujudlah lagu-lagu Panambih Cianjuran. Lagu-lagu Panambih Cianjuran itulah
yang kemudian menjadi lagu-lagu dalam rekaman Kacapi-Suling secara
instrumentalia. Selain lagu-lagu Panambih dalam Cianjuran lagu-lagu Degung
klasik pun banyak yang dijadikan lagu dalam instrumentalia Kacapi-Suling.
Sejarah mencatat kesenian ini sudah sangat dikenal sejak
awal abad 19. Saat Bupati Cianjur yakni RAA Kusumaningrat (memimpin 1834-1864)
sering membuat Mamaos (seni tembang Sunda/Cianjuran), dan instrumen Kacapi
Suling kerap digunakan sebagai pengiringnya.
PENAMAAN KESENIAN KACAPI SULING
Kesenian kacapi suling dahulunya di modifikasi
dari kesenian Tembang Sunda Cianjuran yang di pecah hanya pemain kecapi dan
suling nya saja. Dan simple saja dinamakan sesuai pemain dan alatnya Kacapi
Suling.
BENTUK PERTUNJUKAN
Sesuai dengan namanya, kesenian ini hanya
berbentuk instrumentalia duet alat musik sunda (waditra) Kacapi dan Suling.
Kesenian kacapi suling sudah tak lazim lagi di kalangan masyarakat, kesenian
mandiri yang hanya ber anggotakan 2 orang ini adalah suatu jenis seni
pertunjukan dalam kenyataannya langka sekali dotemukan. Namun seiring berjalan
nya waktu kesenian ini tak hanya dimainkan oleh 2 orang, bisa di dukung oleh
Kecapi Rincik, Biola dan lainnya.
Penyajian instrumentalia, Kacapi
Suling dalam pagelaran baru dapat ditemukan dalam pagelaran Sendratari, Gending
Karesmen, Tembang Sunda Cianjuran, dan Degung. Dalam pagelaran-pagelaran
tersebut tampilnya duet Kacapi Suling secara instrumentalia mempunyai fungsi
lain.
Dalam sendratari Kacapi Suling
berfungsi sebagai musik pengiring tarian. Dalam Gending Karesmen Kacapi Suling
berfungsi sebagai musik ilustrasi gambaran suasana. Dalam Cianjuran berfungsi
hanya untuk mengisi waktu atau pembukaan dan penutupan acara pagelaran
Cianjuran.
Sedangkan dalam acara Degung,
terutama dalam acara pesta hajatan keluarga, hanya sebagai selingan agar tidak
bosan mendengarkan musik degung; itu pun jika kebetulan gamelan Degung yang
digunakannya ditambah dengan kacapi siter.
Yang menjadi perbedaan kesenian
Kacapi-Suling dan Tembang Sunda Cianjuran yaitu hanya dari bentuk penyajian nya
saja. Di Kacapi-suling itu tidak menggunakan sekar/vocal.
Begitu pun sebaliknya di Tembang Sunda Cianjuran itu memakai vocal untuk
mengirini keseniannya.
KEBERADAAN KESENIAN KACAPI
SULING.
Setelah kita tau sejarah kesenian ini. Kita tau bahwa kesenian Kacapi Suling ini awalnya
mula berasal dari daerah Cianjur. Namun seiring
berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kesenian Kacapi-Suling ini tak hanya
ada di Cianjur. Sudah banyak yang mempopulerkannya di daerah daerah jawa barat.
Maka dari dari itu kesenian ini sudah tak lazim di kalangan masyarakat jawa
barat, dan sunda. Dan juga di Indonesia.
Penulis : Ahmad Putra Winengku
Nim : 18123095
Sumber
materi : DRS. ENIP SUKANDA. 1996. KACAPI SUNDA. Direktoriat Jenderal Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung.
Sumber dokumentasi :
—manuskripkesunyian.wordpress.com
—commons.m.wikimedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar